umum

BANK POPOK DIAPERS (Mendayagunakan Limbah Diapers) Program Pokja Kampung KB Mbois Kelurahan Bunulrejo – Gerakan Menabung Air, Sinergi Lingkungan & Sanitasi

BANK POPOK DIAPERS ( Mendayagunakan Limbah Diapers) Program Pokja Kampung KB Mbois Kelurahan Bunulrejo – Gerakan Menabung Air, Sinergi Lingkungan & Sanitasi

Bunulrejo, 20 Februari 2020

Tujuan Launching Bank Popok Diapers dapat kami jabarkan lebih dari sebuah program, tetapi sebuah gerakan Sinergi Lingkungan.

Agenda ini merupakan rangkaian acara program Pokja Kampung Keluarga Berencana Mbois Kelurahan Bunulrejo, dengan mengangkat tema “Gerakan Menabung Air, Sinergi Lingkungan & Sanitasi”, sehingga menjadi penting bagaimana penanganan limbah rumah tangga khususnya popok atau Diapers.

Bila mencermati mengapa limbah popok ini perlu penanganan serius, Karena sifat kebutuhan primer keluarga, dan bahan dari popok Diapers sendiri itu tidak mudah terurai yang juga mengandung bahan kimia, sehingga perlu penanganan serius terkait efek neatif terhadap sanitasi lingkungan.

Hal teknis perlu diperhatikan, bila balita usia 0-1 tahun itu secara data empiris di Puskesmas Polowijen dalam 1 hari membutuhkan rata-rata 10 popok per hari, sehingga di jumlah secara total 1 kelurahan saja, akan menghasil limbah popok atau Diapers cukup besar.

Kemudian bila dikalkulasikan dalam 1 bulan, kebutuhan rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh 1 keluarga dengan usia balita 0-5 tahun itu mengeluarkan uang Rp. 300.000,- / bulan. Tentu valuasi ini menunjukkan sebuah angka yang cukup besar, perlu perhatian secara khusus untuk menangani dalam pendekatan lingkup keluarga. Sehingga diperlukan metode penanganan limbah popok Diapers ini tidak sampai ke TPS atau TPA, dan kalau kita melakukan kalkulasi dalam 1 kota Malang akan memberikan dampak solusi lingkungan yang luar biasa bila metode bank popok Diapers ini dilakukan banyak replikasi dibanyak kelurahan di kota Malang.

Bergerak dari inspirasi Puskesmas Polowijen yang telah bergerak dalam 3 tahun ini dalam pola penanganan limbah itu, saya selaku ketua Pokja Kampung KB Mbois Bunulrejo melakukan audiensi kepada ibu dr. Lisna selaku kepala UPT Puskesmas Polowijen untuk arahan konstruktif dan prespektif untuk perbaikan program, maka kami Pokja Kampung KB Mbois Bunulrejo mendirikan konsep Bank Pokok Diapers, dalam teknis pelaksanaan kami akan berkerja kreatif dengan UPT Puskesmas Kendalkerep.

Mbois People Bunulrejo ini adalah makna sebuah kolaborasi stakeholder yang bergerak dari ide bootom up, sehingga kata kunci peran serta masyarakat terlibat dalam penanganan lingkungan akan muncul dengan kesadaran individu mandiri, tentu kerja bersama ini akan menjadi motor penggerak kreativitas yang Mbois.

Dalam konsep program Kampung KB ada peranan Lintas Sektor yang begitu besar bagi perkembangan program Pokja Kampung KB Mbois Bunulrejo, atau kalau kita mengacu kepada apa yang sering kemukakan dalam berbagai forum oleh bapak Drs. H. Sutiaji Walikota Malang terkait konsep pentahelix yaitu peranan semua stakeholder (pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha, dan media bersatu) dapat terlibat dalam sebuah peranan konstruktif program kemasyarakatan, sehingga kesimpulan Bunulrejo MBois itu dapat menjawab peranan Lintas Sektor dan Pentahelix yaitu program ini ada dukungan penuh Universitas Merdeka Malang, Perumda Tugu Tirta Kota Malang, dan tentu media Malang Post yang selalu support kami dikelurahan Bunulrejo.

Bagaimana Mbois People Bunulrejo – Semua untuk Bunulrejo – Ayo Mbois People Bunulrejo bergerak kreatif

Bunulrejo Mbois

Mbois = Mbonol Is Culture

 

Pokja Kampung KB Mbois Kelurahan Bunulrejo

Andri Wiwanto, ST., MM

Ketua

#bankpopokkampungkbmboisbunulrejo #bunulrejombois #mbonolisculture