umum

Karang Taruna Setya Karya Bunulrejo Akan Punya COWORKING SPACE, Ruang Kreatif Bunulrejo ??

Karang Taruna Setya Karya Bunulrejo Akan Punya COWORKING SPACE, Ruang Kreatif Bunulrejo ??

Bunulrejo, 3 Februari 2020

Mencermati judul diatas tentu menarik, mengapa ada Coworking Space di Kelurahan Bunulrejo yang rencana dalam beberapa bulan ke depan akan dibangun. Mbois People tentu perlu buka-buka Mbah Google, Kami Karang Taruna Setya Karya Kelurahan Bunulrejo pernah selenggarakan Seminar Kajian Wisata Tematik Bunulrejo di tahun 2018 dan 2 event besar Flashmob Tari Bapang dan Batik Fashion Carnival pada bulan oktober dan November 2019.

 

Tentu membuat sebuah ide, menuangkan dalam bentuk rencana kerja dan proposal kemudian mengaplikasikan dalam sebuah action menjadi tantangan tersendiri bagi kami Karang Taruna Setya Karya Kelurahan Bunulrejo. 2 event besar Flashmob Tari Bapang dan Batik Fashion Carnival ini memberikan output yang keren menurut kami ada adalah :

  1. Flashmob Tari Bapang mempunyai output menggali budaya Bunulrejo, melalui tari Bapang.
  2. Batik Fashion Carnival mempunyai output membuat produk budaya, melalui Batik Tulis Bunga Kantil Bunulrejo.

Dalam tari bapang saja, ada +/- 1.000 orang warga yang berlatih tari bapang dan perform menari kolosal dalam acara flahsmob Tari Bapang dan juga sudah ada pembatik atau perajin batik tulis berjumlah hampir 20 orang lebih dan akan terus bertambah. Batik sendiri merupakan bagian dari ekonomi kreatif, sehingga akan kita bahas Ekonomi Kreatif dan Coworking Space dibawah ini dalam 2 alenia, sehingga Mbois People akan paham apa itu tujuan membentuk ekosisitem kreatif.

Ekonomi kreatif

Istilah “Ekonomi Kreatif” mulai dikenal secara global sejak munculnya buku “The Creative Economy: How People Make Money from Ideas” (2001) oleh John Howkins. Howkins menyadari lahirnya gelombang ekonomi baru berbasis kreativitas setelah melihat pada tahun 1997 Amerika Serikat menghasilkan produk-produk Hak Kekayaan Intelektual (HKI) senilai 414 Miliar Dollar yang menjadikan HKI ekspor nomor 1 Amerika Serikat. Howkins dengan ringkas mendefinisikan Ekonomi Kreatif

Jenis-jenis Ekonomi Kreatif di Indonesia

Ekonomi kreatif juga memiliki beberapa jenis bisnisnya, berdasarkan buku “Pengembangan Industri Kreatif Indonesia 2025” yang di terbitkan oleh Departemen Perdagangan Republik Indonesia, yaitu :

1.      Periklanan

2.       Arsitektur

3.       Pasar barang seni

4.       Kerajinan Tangan (handicraft)

5.       Kuliner

6.       Design

7.       Fashion

8.       Film, video dan fotografi

9.       Musik

10.   Seni pertunjukan

11.   Penerbitan dan percetakan

12.   Layanan komputer dan perangkat lunak

13.   Radio dan televisi

14.   Riset dan pengembangan

 

Coworking Space (Ruang Bersama) ?

Ruang kerja baru dimana pengguna bekerja dengan orang-orang lain dari perusahaan/organisasi yang berbeda di satu tempat. Coworking space berasal dari bahasa Inggris yang berarti ruang yang digunakan untuk bekerja, menghasilkan karya secara bekerja sama baik antar individu maupun perusahaan yang memiliki latar usaha berbeda.

Co-working space mengedepankan konsep sharing atau berbagi. Dalam satu ruangan terdapat berbagai individu, komunitas, maupun perusahaan, khususnya start-up. Biasanya terdapat satu ruangan terbuka untuk digunakan bersama dan ruangan-ruangan kecil yang dapat disewa per individu atau per komunitas atau perusahaan.

(Sumber Artiketl : https://voffice.co.id/jakarta-virtual-office/business-tips/what-is-coworking-space/)

(Foto atas : Drs. Heri Sunarko M.Si sekalu kepala bidang Ekonomi Kreatif Disporapar Kota Malang)

Coworking Space yang rencana akan dibangun di Kantor Kelurahan Bunulrejo sebuah tantangan yang menarik dan tidak mudah, mengajak generasi muda untuk tampil kreatif bila dibangun diarea lingkungan Universitas yang banyak berdiri Coworking Space itu menjadi mudah karena dinamika terbentuk oleh mahasiswa yang paham akan sebuah konsep ekonomi kraetif, tetapi bila dibangun dilingkungan kelurahan, tentu sebuah tantangan bagi stakeholder kelurahan Bunulrejo untuk bersinergi gelorakan semangat kreativitas. Berdasarkan data rata-rata hanya 5% Mahasiswa ber-KTP Kota Malang yang kuliah di Universitas terkemuka di Kota Malang, ini menjadi sebuah tantangan Coworking Space untuk memberikan ruang kreatif bagi berdirinya start-up sehingga memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat kelurahan Bunulrejo, tentu Mbois People harus mengisi kondisi ini.

Berkaitan dengan pembangunan Coworking Space  kami tentu harus berjalan dengan dukungan semua stakeholder terkait, terutama dari Dinas Kepemudaan, Olah Raga dan Periwisata Kota Malang yang pada pagi hari melakukakn kunjungan ke kantor Kelurahan Bunulrejo yang dalam hal ini dihadiri oleh Drs. Heri Sunarko M.Si sekalu kepala bidang Ekonomi Kreatif Disporapar Kota Malang. Beliau melakukan survei terkait rencana pembangunan Coworking Space di Kantor Kelurahan Bunulrejo, dalam survei ini diterima oleh Sekretaris Kelurahan Bunulrejo Yohanes Johan Widyatmoko, S.Kom dan Ketua Karang Taruna Setya Karya Bunulrejo Andri Wiwanto.

Pembangunan Coworking Space ini merupakan usulan ide kreatif kami  Karang Taruna Setya Karya Bunulrejo, dan alhamdulillah diberikan dukungan penuh Dinas Kepemudaan, Olah Raga dan Pariwisata Kota Malang, selain itu dalam diskusi singkat survei ini, pak Heri Sunarko mengemukakan nanti juga akan dispuurt oleh PT. Telkom, Tbk dan Universitas Merdeka Malang.

 

Kemudian bagaimana nanti tampilan, Isi, dan detail Coworking Space di Kantor Kelurahan Bunulrejo, ditunggu info selanjutnya Mbois People. !!

 

Nah sekarang yang jadi pertanyaan adalah bagaiman Mbois Peeple atau generasi muda kelurahan Bunulrejo, masih hanya mau nyinir di medsos, apatis terhadap kreativitas, hanya Cuma main-main….ayo kembangkan

.
Penulis: Andri Wiwanto, ST., MM (Ketua Karang Taruna Setya Karya Kelurahan Bunulrejo)
Editor: AW1

 

Foto-Foto lain :

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *